Kamis, 09 November 2017

Sembunyi di Balik Lema

Bukankah waktu adalah
kumpulan tunggu?
T'lah kularung mahadendam
yang melambung
ke langit senyap
Setiap kali semesta bertanya,
kujawab
hanya dengan namamu

Aku terpasung
dalam gelora mendambamu
Mungkinkah meredam mahadendam
yang mengakar?

Kumpulan lema ini adalah
tempatku bersembunyi
dari ganasnya namamu

Derap-derap sajak ini adalah
suara langkahku
berlari dari kungkung rindu

Aku berpuisi karena tak mampu
meneguk senyummu
yang berkibar-kibar
merobek jumawaku

Setiap larut
kudeklamasikan namamu,
getar jantungku meraung-raung
di nadir palung
antara hidup dan tiada

Setiap senyap,
kularung binarmu
dalam soneta
yang tak kunjung bermuara

Kamu, perempuanku

Dio Agung Purwanto
Bintaro, 9 November 2017

Tidak ada komentar: