Kamis, 22 Desember 2011

CMD, Cowok Masuk Dapur

hidayatulfaizah.files.
wordpress.com/2011/
06/qqampe11.jpg
“Cewek nggak bisa masak itu mah udah biasa. Tapi kalo cowok nggak bisa masak? Kebangetan!"

Kurang lebih seperti itulah bunyi salah satu status facebook sekaligus twit saya beberapa waktu lalu, meskipun dengan redaksi yang sedikit berbeda. Ide ini sudah muncul sejak saat itu, namun baru kesampaian saat ini untuk menuangkannya ke dalam sebuah tulisan utuh.

Tidak usah heran, karena publik sudah tahu kebanyakan koki ternama pun adalah pria. Lalu bukankah yang seharusnya jago masak adalah wanita? Tidak. Adakah yang bisa menjelaskan dalil yang sahih bahwa wanita harus bisa memasak?

Dalam rumah tangga pun, sejatinya tak ada kewajiban istri memasak untuk suaminya. Namun kemudian hal itu beriringan dengan kewajiban istri mengikuti perintah suaminya. Justru yang lebih berhak untuk bisa memasak adalah suami, menurut saya. Karena dengan bisa memasak, suami bisa mengajari istrinya agar di kemudian hari istrinya bisa memasak dalam rangka melayani suami, dan suami menjalankan tugas untuk membimbing istrinya, dalam hal ini mengajari istrinya memasak. Nah bingung sendiri kan? Berputar-putar. Yang jelas menurut saya, suami atau calon suami harus bisa masak, minimal sekali dasar-dasarnya.

Ah, kok jadi membahas rumah tangga sih? Baiklah, fokus ke pembahasan. Kali ini saya ingin berbagi beberapa hal yang bisa dipraktikkan ketika cowok masuk dapur. Yuk mariii...!!

Let’s Start!

Hal pertama ketika masuk dapur, mari tentukan fokus dulu kita mau apa. Luruskan niat untuk menggapai ridho Ilahi, baca basmallah, pacu semangat. Lebay? Tidak, indahnya Islam bahwa apapun yang kita kerjakan bisa menjadi ibadah dan berpahala.

Okay, anggap saja kali ini kita akan mempersiapkan makan siang. Supaya lebih dramatis, dapur yang kita hadapi adalah dapur dengan kayu bakar dan peralatan yang terbilang sederhana. Bukan dapur mewah dengan peralatan serbacanggih.

Guys, pastikan peralatan dalam keadaan bersih! Udah? Sekarang kita nyalakan api di tungku. Siapkan kayu bakar di dekat tungku, susun beberapa sebagai bahan bakar di bagian dasar, secukupnya saja. Jika ada minyak tanah, sangat membantu. Tuangkan sedikit minyak tanah ke tanah di bawah tungku, percikkan sedikit ke kayu bakar, lalu sulut dengan api bagian tanah yang sudah basah oleh minyak. Kalau tidak ada minyak tanah, bisa diganti dengan karet ban atau serabut kelapa. Dedaunan kering dan cacahan sisa menyerut kayu bisa juga dimanfaatkan. Setelah api menempel dan kita pastikan tetap menyala, tambahkan beberapa kayu bakar lagi ke atasnya. Jangan terlalu rapat dan jangan membuat kayu bakar yang sudah diletakkan terlebih dahulu menjadi bergoyang, karena apinya bisa saja padam.

Urusan tungku selesai? Kita lanjutkan ke tahap berikutnya. Walaupun apinya masih kecil, biarkan saja, nanti juga membesar dengan sendirinya setelah api benar-benar menempel pada kayu bakar.

Menjerang Air

Karena menjerang air tidak butuh api yang stabil, maka bisa dilakukan sebagai langkah awal memasak. Sambil menunggu api betul-betul menempel dan membara di kayu bakar, kita bisa meletakkan teko berisi air untuk dimasak di atas tungku. Sementara itu kita bisa menyiapkan yang lainnya. Mencuci beras dan sayur, misalnya.

Mencuci dan Menanak Beras

Sebelum dimasak, beras harus dicuci terlebih dahulu. Gunakanlah wadah yang tidak terlalu penuh bagi beras yang akan kita masak. Masukkan air secukupnya, lalu aduk-aduk dengan tangan sambil diremas-remas perlahan, jangan terlalu keras. Ulangi hingga tiga kali. Kita bisa menampung air cucian beras ini untuk kemudian dimanfaatkan menyiram bunga atau tanaman lainnya. Airnya masih putih? Tidak apa-apa, sudah cukup bersih, Kalau sampai air cuciannya jernih, malah dikhawatirkan ada nutrisi pada beras yang hilang terbawa air.

Lantas bagaimana takaran air yang pas untuk menanak beras? Mudah saja. Masukkan beras yang sudah dicuci ke dalam periuk, ratakan bagian permukaannya. Kemudian ukur dengan jari seberapa tebal berasnya hingga ke permukaan beras, tambahkan air hingga ketebalan beras ke permukaan sama dengan ‘ketebalan’ lapisan air dari permukaan beras ke permukaan air. Bingung? Ringkasnya jika diukur beras yang sudah dicuci tingginya sekian, maka setelah ditambahkan air total tingginya dua kali permukaan beras semula.

Air yang tadi dijerang belum mendidih? Mari kita mencuci sayur.

Mencuci Sayur

Mencuci sayur bisa dengan air mengalir maupun air yang ditampung dalam baskom. Namun yang lebih hemat menggunakan baskom. Cuci sayur hingga bersih, tiga kali sudah cukup. Untuk sayur dengan daun yang berlipat-lipat dan bertumpuk-tumpuk, harus lebih teliti. Misalnya saat mencuci sawi, pastikan tidak ada bagian yang terlewatkan. Jangan sampai ada ulat atau lumpur yang masih menempel pada sayuran.

Kembali ke Menanak Beras

Kalau air sudah mendidih, saatnya beras yang ditanak. Gunakan api sedang yang stabil, aturlah besar-kecilnya api dengan mengurangi atau menambah kayu bakar yang kering. Air yang sudah mendidih tadi bisa didinginkan, dimasukkan ke termos, juga untuk menyeduh teh manis untuk menemani aktivitas memasak di dapur.

Menanak beras menggunakan rice cooker elektrik tidak perlu repot. Tinggal masukkan, atur tombolnya, dan tunggu hingga nasi matang. Lain halnya dengan menanak beras dalam periuk menggunakan kayu bakar. Saat nasi sudah mendidih, perlu diaduk agar kematangannya merata dan meminimalkan keberadaan nasi yang hangus menjadi kerak di dasar periuk. Saat air sudah kering dan tinggal tersisa nasi yang hampir matang. Ada dua pilihan, mengukus nasi atau membiarkannya di atas bara api hingga benar-benar matang.

Okay kita ambil pilihan kedua. Anggap saja tidak ada kukusan. Bongkar kayu bakar hingga api tidak menyala lagi, yang tersisa hanya bara sisa kayu bakar. Biarkan periuk di atas bara itu sambil kita melakukan persiapan lainnya. Mari membuat sambal terasi!

Membuat Sambal

Tadi masih ada bara, pangganglah terasi di atasnya sambil menunggu nasi benar-benar matang. Siapkan cabai, bawang merah, bawang putih, garam, dan tomat, lalu cuci bersih. Di-blender? Oh, tidak. Sekarang kita akan menggunakan cobek, sebaiknya yang terbuat dari batu.

Bahan yang dihaluskan pertama kali adalah cabai, tambahkan sedikit garam dapur yang kasar untuk memudahkan proses penghalusan cabai. Setelah halus, masukkan bawang merah dan bawang putih, haluskan lagi. Jangan lupakan terasi yang dipanggang tadi, balik posisinya agar matang merata, dan ingat jangan sampai gosong! Terasi panggang ini bisa dihaluskan bersama cabai, bawang merah, dan bawang putih. Bisa juga dimasukkan nanti saat menumis/menggoreng sambal. Namun agar benar-benar tercampur, sebaiknya digerus bersama bahan yang telah dihaluskan. Nah, tadi ada tomat. Belah dan potonglah tomat menjadi bagian-bagian kecil.

Panaskan minyak goreng, sedikit saja. Masukkan bahan yang telah dihaluskan, hati-hati dengan percikan minyak! Jaga apinya yang sedang saja. Setelah harum, masukkan tomat, aduk rada. Kecilkan api, tunggu hingga tomat empuk dan benar-benar tercampur ke bahan lainnya sambil sesekali diaduk agar tidak gosong. Jika perlu, tambahkan sedikit air agar memudahkan sambal matang. Jangan lupa tambahkan satu sendok gula sebagai penyedap, atau sesuai dengan selera.

Sambil terus sesekali diaduk, cicipi rasa sambalnya. Kurang asin, kurang manis? Silakan tambahkan garam halus dan gula. Saya tidak menganjurkan untuk menambahkan MSG. Kalau benar-benar sudah pas, sambal sudah bisa diangkat. Dari sambal masak ini, bisa dibuat sambal tempe. Tempe yang sudah dipotong dadu sebaiknya digoreng dulu, baru dicampurkan ke sambal.

Memasak Sayur

Kita harus bisa mengenali karakteristik sayuran yang akan kita olah. Harus dibedakan bahan mana yang mudah empuk, bahan mana pula yang perlu perlakuan khusus. Misalnya kacang merah, kita harus merebusnya terlebih dahulu sampai cukup empuk, baru mengolahnya bersama bumbu dan bahan lainnya. Atau jika ada bahan terong, jangan sampai kita masukkan ke dalam panci bersamaan dengan melinjo. Karena ketika melinjonya empuk, terong sudah bonyok.

Hal yang juga harus diperhatikan, utamanya dalam memasak sayuran berkuah, perhatikan besarnya api dan lamanya memasak. Sayuran berkuah, sebaiknya pancinya ditutup saat proses memasak. Apinya juga diatur supaya jangan terlalu kecil. Memasak sayur dengan api yang besar dalam waktu yang singkat dan panci tertutup, mencegah hilangnya nutrisi yang terbawa uap air. Selain itu, warna hijau pada sebagian besar sayuran masih bertahan dan tetap menggoda selera. Tentu kurang nikmat rasanya mencicipi sayur daun katuk yang sudah berwarna coklat kekuningan.

Mencuci Ikan dan Ayam

Anggap saja ayam yang tersedia sudah dipotong dan dibersihkan bulu-bulunya. Mencuci ayam atau ikan harus benar-benar diperhatikan. Bersihkan darah-darah beku yang masih menempel pada ayam, cuci sampai benar-benar bersih.

Untuk membersihkan ikan, bagian isi perut harus benar-benar dibersihkan. Buat sayatan memanjang pada bagian perut, keluarkan semua isi perut ikan. Lalu selipkan telunjuk dan jempol ke sela-sela katup insang, jepit insang dari kedua sisi, tarik hingga seluruh insang keluar, buanglah. Untuk ikan yang bersisik, ada baiknya sisik-sisiknya dikerik. Caranya? Pegang pisau dengan mengarahkan sisi tajamnya (bukan sisi lancip yang saya maksud) tegak lurus terhadap ikan, lalu kerik berlawanan arah dengan sisiknya.

Jangan meremehkan proses mencuci ini! Pastikan semua kotoran telah terbuang, ditaruh di wadah tertentu, dan dibuang ke tempat yang aman. Cuci bersih dengan air, bila memungkinkan dengan air mengalir. Setelah itu, cuci bersih tangan agar tidak mengontaminasi bahan makanan lain dengan bakteri.

Menggoreng

Takut terciprat minyak goreng panas? Tak perlu khawatir, cukup sedikit trik untuk menghadapinya.

Sebelum menggoreng, panaskan minyak goreng terlebih dahulu. Untuk memastikan panasnya sudah cukup, mudah sekali. Suara ‘klutuk-klutuk’ saat minyak dipanaskan sudah hilang, ketika kita mengibas-ngibaskan tangan sekitar tiga puluh senti di atasnya sudah terasa panas, maka sudah cukup untuk menggoreng. Tidak perlu menunggu keluar asap dari minyak goreng. Kalau sudah terlanjur berasap, angkat wajan atau matikan api dan tunggu hingga minyak mendingin, lalu panaskan lagi.

Masukkan makanan yang akan digoreng dengan perlahan, sedekat mungkin ke permukaan minyak. Jangan dilempar! Karena malah akan membuat minyak terciprat dan bisa membahayakan.

Ada tips? Ada. Kalau masih ragu dan khawatir terciprat minyak, masukkan bawang merah utuh ke dalam minyak sebelum menggoreng, biarkan ada di dalam wajan sampai selesai proses penggorengan, Insya-a Allah aman. Penting juga untuk meniriskan air terlebih dahulu dari makanan yang akan digoreng.

Nah, bagaimana kalau terkena cipratan minyak panas? Tenang, angkat wajan atau matikan kompor terlebih dahulu untuk mencegah masalah bertambah dengan wajan hangus atau kompor meledak. Kemudian segeralah siram bagian yang terkena minyak panas dengan air dingin berulang-ulang. Jangan dibalur dengan pasta gigi, garam, bubuk kopi, atau apapun yang selama ini sering dilakukan orang-orang! Panasnya harus dikeluarkan, itu prinsipnya. Bila perlu balurlah dengan es. Melepuh? Tidak masalah, nanti akan segera sembuh, Insya-a Allah.

Kalau yang digoreng adalah ayam atau daging, pastikan benar-benar matang. Lebih oke lagi kalau ayam yang akan digoreng, diungkep terlebih dahulu dengan penambahan bumbu. Rasanya lebih enak, empuk, dan aman dari bakteri yang berbahaya di daging ayam yang masih mentah. Hal ini berlaku pula pada hati atau jeroan lainnya, sangat disarankan untuk direbus terlebih dahulu baru kemudian digoreng.

Menjiwai Dapur

Aktivitas memasak di dapur hampir tak terlepas dari basah, becek, kotor, dan sebagainya. Terutama bagi para pemula yang jiwanya belum ‘menyatu dengan dapur’. Berhati-hatilah, jangan sampai kita menumpahkan air ke dalam minyak panas, atau membiarkan sampah sayur bertebaran, atau peralatan kotor yang menumpuk, atau lantai licin sampai-sampai kita terjatuh.

Menggunakan satu wajan untuk berbagai keperluan bisa saja dilakukan, dan hal ini perlu pengaturan khusus. Misalnya kita akan menggoreng telur dadar, sambal, dan ikan. Saya sarankan gorenglah telur dadar terlebih dahulu, yang menggunakan sedikit minyak dan tidak menyisakan bekas pada wajan. Kemudian gorenglah sambal, lalu sisihkan. Sebelum menggoreng ikan, cuci bersih wajan terlebih dahulu, jangan biarkan ada sisa sambal karena akan hangus saat menggoreng ikan. Lalu barulah menggoreng ikan dengan minyak yang relatif lebih banyak.

Memasak di dapur adalah sebuah proses kreatif yang memerlukan sense of art yang tak boleh diabaikan. Memasak di dapur adalah proses manajemen efektivitas, efisiensi, dan ekonomis, yang memerlukan kelihaian kita mengolah dan memanfaatkan sumber daya yang ada seoptimal mungkin. Memasak di dapur adalah proses pematangan diri yang melatih kesabaran, kecepatan dan ketepatan membuat keputusan, serta kecermatan strategis. Semua itu perlu penjiwaan dan ketulusan, maka tersenyumlah dan berikanlah suasana bahagia ke dalam diri kita saat memasak. Dengan demikian, kita akan menemukan kiat-kiat kita sendiri saat memasak di dapur.

Akhirnya, selamat memasak! Alhamdulillah....

Jurangmangu, 22 Desember 2011
Selamat HARI IBU, bukan ‘mother day’ karena sejarahnya pun berbeda.

Rabu, 21 Desember 2011

Terjebak

Apalah arti semua kata yang kau larutkan dalam keremangan kalbu, jika semua semu?
Tak ubahnya sagu yang terpercik air, ia menggumpal menjadi bulatan-bulatan. Ditekan sedikit maka ia buyar.
Apalah gunanya kau muncul dalam keseharianku dengan gelak tawamu yang demikian ambigu?
Karena kau hanya memberikanku kedigjayaan semu, yang kemudian kau campakkan bersama mucikari di lembah dungu.
Aku hanya betina yang mudah kau ombang-ambingkan dengan semua gombal bertahta mutiara dari mulutmu yang semanis sumbawa.
Sedikit pun tak pernah ku bermimpi, melabuhkan semua harap kepada lelaki bejat dengan jubah kekuasaan sepertimu.
Karena yang kubutuhkan hanyalah uang. Sayang sekali tak kusertai dengan pengetahuan.
Tak kusesali bersua denganmu, yang kusesali karena aku mengabaikan mata liarmu.
Aku perempuan, sempat ku lupa bahwa kau lelaki.
Hanya satu kata yang ingin kukatakan kepadamu dengan senyum manisku yang menggoda: BAJINGAN!!

Rabu, 07 Desember 2011

Kumpulan Twit @dioapurwanto Tentang #LirikGakBener

#PejantanTangguh "Karena hanya lewat mimpi ku bisa menjamahmu juga memilikimu...." #LirikGakBener

#KekasihGelapku "Kumencintaimu lebih dari apapun...." #LirikGakBener

#CintaDalamHati "Dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja, tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya...." #LirikGakBener

#Jablay "Waktu tamasya ke binaria, pulang-pulang ku berbadan dua...." #LirikGakBener

#HamilDuluan "Ku hamil duluan, sudah tiga bulan, gara-gara pacaran tidurnya berduaan...." #LirikGakBener

#MakhlukTuhanPalingSeksi ---> #LirikGakBener #Mendesah #Parah #BawaNamaTuhan

1. Itu tadi hanya beberapa contoh #LirikGakBener, aslinya masih buanyaaaak lagi.

2. Sayangnya, lirik-lirik seperti ini menyebar luas dan memasyarakat. #LirikGakBener

3. Lebih parah lagi, lagu-lagu dengan #LirikGakBener itu banyak dihapal oleh anak-anak jaman sekarang.

4. Mirisnya, hal ini seolah biasa-biasa saja di tengah masyarakat. Lagu dengan #LirikGakBener demikian mudah menyebar luas.

Ada lagi, #CintaSatuMalam. "Cinta satu malam oh indahnya, cinta satu malam, buatku melayang." Di-recycle pula sama Afgan! #LirikGakBener

5. Malah nasyid yang jelas-jelas berpesankan kebaikan, sering dianggap aneh ketimbang lagu-lagu dengan #LirikGakBener.

6. Hajatan-hajatan pernikahan, seringnya dangdutan, lagu yg dipilih pun sering dengan #LirikGakBener.

7. Sayang sekali, generasi muda selalu dicekoki dengan #LirikGakBener. Lalu ke mana arah pikiran mereka? Tanpa saringan, ditelan semua.

8. Orangtua? Ah, malah banyak dari mereka justru yg mengenalkan lagu-lagu dengan #LirikGakBener kepada anaknya dengan bangga.

9. Saya gelisah, jangan2 ini tanggung jawab orang yg mengaku #KaderDakwah utk meluruskan fenomena #LirikGakBener ini?

10. Bisa jadi karena terlalu sibuk dengan visi #peradaban, hal2 kecil di lingkungan kita terluputkan. #LirikGakBener ini contoh masalahnya.

11. Lalu yg kita lakukan apa, orang2 yg mengaku #KaderDakwah? Menikmati Izis & meninggalkan mereka dgn #LirikGakBener?

12. Sering kita egois, hanya menghindarkan diri saja dari #LirikGakBener, tapi membiarkan lingkungan kita tetap terjebak di dalamnya.

13. Saya tak punya kapabilitas lebih tntang hukum bermusik. Tapi menurut saya daripada sibuk debat, mending ngurusin #LirikGakBener ini.

14. Masyarakat butuh alternatif agar tdk terus terjebak oleh lagu2 dgn #LirikGakBener ini. Kita #KaderDakwah yg harus memberikannya!

15. Tetangga dekat rumah dangdutan, kita lari? Sikap yg benarkah? Gimana kalo kita ikut nyanyi aja? Berani? | #LirikGakBener

16. Drpd lagu dangdut yg diperdengarkan itu #LirikGakBener, mending kita nimbrung dgn yg berpesan kebaikan. #Haram #RhomaIrama misalnya.

17. Sudah bukan jamannya lagi kita menghindar, Ikhwah fillah. Saatnya kita membaur dan mewarnai!! | #LirikGakBener

18. Kalo gak ada #OrangBener yg berusaha 'menyingkirkan' lagu2 dgn #LirikGakBener ini, seterusnya akan tetap mengurat akar di masyarakat.

19. Mungkin terkesan lebay, tp bkn tdk mgkin turun azab di negeri ini sebab #LirikGakBener. Semuanya bakal kena, termasuk kita #KaderDakwah.

20. Kita tentu ingat, azab Allah sangat pedih. Dan jika suatu negeri telah diazab, maka semua yg di sana akan terkena. | #LirikGakBener

21. Memang agak 'mustahil' kita bisa mengubahnya seketika, tapi usaha kita sekecil apapun 'mengenyahkan' #LirikGakBener ini... #nexttwit

22. ...Insya-a Allah bernilai ibadah dengan niat lillaahi ta'aala. | #LirikGakBener

23. Caranya? Ya itu tadi, kita berikan alternatif. Isi ruang kosong lagu2 #LirikGakBener dgn #LirikBener. Membaurlah dan warnailah!

24. Tapi kita juga mesti berhati2, karena sangat mungkin kita malah yg terwarnai oleh #LirikGakBener. Di sinilah peran 'amal yaumi.

25. Prinsipnya kita imun terhadap #LirikGakBener ini, bukan steril sama sekali. Memahami untuk membasmi, seperti jargon sosialisasi KPK. :)

26. Sambil bergerak menyikapi #LirikGakBener ini, kita juga harus menyikapi #KlipGakBener, #AksiPanggungGakBener, dsb. Perlu bahasan khusus.

Demikian sedikit sharing saya tentang #LirikGakBener, semoga bermanfaat. Kritik sangat didambakan. :)