Sejak masa ku mula mampu membaca
Ada satu kata yang tak mampu kueja
Bukan karena ku tak piawai merangkai huruf
menjadi penggalan suku kata
menjelma kalimat penuh makna
Sejak pagi paling dini ku sanggup mengamati
Ada satu bentuk yang tak mampu kucerna
Bukan karena nalarku yang tak bertumbuh
mengait-ngaitkan peristiwa
mencocokkan simtom dan sumbernya
Dasawarsa berlari, membumbung
menenggalamkan usia setiap nyawa
Sejak embun paling tetes kunikmati segar pagi
Ada satu bahagia yang tak bisa kurenda
Bukan karena aku tak punya asa
membasuh mentari dengan sapa
memecah hening dengan canda
: namamu
Bintaro, 2 Desember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar