Minggu, 08 Januari 2017

Tadi Malam

Katamu bensin naik itu kejam, tadi malam
Katamu listrik naik itu sadis, tadi malam
Katamu uang ada kita tinggal kerja, tadi malam

Aku bangun pagi ini
penuh gempita berseri-seri
Kusampirkan harapan di depan
toko tua kami
Secerah pagi ini, toko pasti ramai sekali
Seceria tadi malam, bintang kerlip sekali

Dua tiga kereta lalu
Tanpa kuda, tanpa mesin
Hanya ada muatan bisu
Jerami kapitalis yang sebagiannya abu

Dua tiga gerobak lalu
Tanpa roda, tanpa gagang kayu
Hanya ada muatan tuli
Sampah busuk intrik politik

Aku gagu di depan tokoku
Ke mana hati?
Biasanya dia lewat berjualan roti
Ke mana malu?
Biasanya dia lalang berniaga susu

Ah, jangan bilang...

Bergegas kususul kereta dan gerobak
Terseok-seok kupanggul harapan
Hingga terkejar
Akupun hanya bisa gagu

Ya, muatan tuli dan bisu
adalah roti dan susu
yang ada dalam mimpiku
tadi malam

Dio Agung Purwanto
Bintaro, 5 Januari 2017

Tidak ada komentar: