T'lah lama kudendam cahaya paling sayu
Terkubur dalam impian, karena mega abadi menjelma
Jubah malam pun tak kuasa meredam titah sang mega
Timur, Tenggara, Barat Laut, Utara
Jingga merona tanpa kenal purnama
Lama sudah kudamba menghadap angkasa
Di jantung savana yang menggigil dalam pekat
Apa dayaku, terpasung gedung-gedung ibukota
Tiba-tiba malam ini dendam itu berteriak!
Membahana mataku dalam gempitanya kesiap
Kutatap lekat ia bersemu, merona malu-malu
Canopus-ku telah menemukan jalannya
Tapi bukankah cahaya sayu itu keemasan?
Apa itu merah berkedip di dekatnya?
Ah sudahlah, aku masuk saja
Setidaknya telah kupandang canopus paling indah
yang teramat kudendam di langit Jayakarta
Bintaro, 20 Oktober 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar