Kamis, 20 Oktober 2016

Canopus di Langit Jayakarta

T'lah lama kudendam cahaya paling sayu
Terkubur dalam impian, karena mega abadi menjelma
Jubah malam pun tak kuasa meredam titah sang mega
Timur, Tenggara, Barat Laut, Utara
Jingga merona tanpa kenal purnama

Lama sudah kudamba menghadap angkasa
Di jantung savana yang menggigil dalam pekat
Apa dayaku, terpasung gedung-gedung ibukota

Tiba-tiba malam ini dendam itu berteriak!
Membahana mataku dalam gempitanya kesiap
Kutatap lekat ia bersemu, merona malu-malu
Canopus-ku telah menemukan jalannya

Tapi bukankah cahaya sayu itu keemasan?
Apa itu merah berkedip di dekatnya?
Ah sudahlah, aku masuk saja
Setidaknya telah kupandang canopus paling indah
yang teramat kudendam di langit Jayakarta

Bintaro, 20 Oktober 2016

Tidak ada komentar: