Kamis, 01 September 2011

Surat Cinta Untuk Kekasih yang Telah Pergi

Untuk kekasihku yang telah pergi meninggalkanku.

Kusambut pagi ini dengan berusaha menceriakan diri. Namun semua telah berbeda. Pagi yang sudah tak seindah dulu lagi, bersamamu, Kasih....

Kasihku. Dulu saat bersamamu, azan subuh kunikmati di masjid setelah dini hari yang indah menunaikan sunah Rasul yang membuat perut kenyang. Tapi subuh tadi, azan hanya seperti alarm yang membangunkanku dari lelap. Alhamdulillah, masih ada satu rakaat di masjid yang bisa kuikuti.

Seusai subuh, dulu bersamamu aku menghabiskan pagi dengan lantunan firman Tuhan yang menyejukkan jiwa. Namun pagi ini, ada tayangan tv yang lebih menarik perhatianku.
Kasihku. Belum juga sepekan kau tinggalkan diriku. Namun pilek, sakit kerongkongan, dan sakit perut telah menghampiriku. Bebas makan dan minum di siang hari, membuatku lahap menyantap semua hidangan yang memang selalu menggoda. Padahal saat bersamamu, pola makanku sangat teratur dan sehat.

Duhai kasihku, cepat nian kau tinggalkan aku. Baru sebulan bersamamu, kau sudah pergi entah mungkin tak akan kembali. Namun kau tahu, Kekasihku? Sungguh aku tetap merindukanmu, dan berharap akan berjumpa lagi denganmu. Semoga kebersamaan denganmu, yang ternyata begitu singkat, memberikan warna yang membekas dalam hari-hariku.

Kau tinggalkan diriku, entah apakah akan bertemu lagi. Duhai kasihku, aku selalu merindukanmu. Jika nanti aku bertemu lagi denganmu, banyak sekali yang ingin kulakukan bersamamu. Berpuasa, tarawih, tadarus, infaq, dan semuanya lebih intens. Aku tahu kau mengharapkan bahwa kebersamaan denganmu yang sebulan itu tak lewat begitu saja. Iya, Kasihku. Aku pun berharap demikian, agar hari-hariku tetap dipenuhi kebaikan seperti bersamamu dulu.

Selamat jalan, Kasihku. Terima kasih atas waktu yang sebulan itu, terima kasih atas semua kebersamaan itu.

Jurangmangu, 1 September 2011
Gambar: http://davidguettagalleries.blogspot.com/2011/08/ramadhan-2011-images.html



Tidak ada komentar: