Minggu, 11 Juli 2010

Titik yang Tiada Mengakhiri

Dalam kesyahduan, kerinduan itu membayangi setiap tapak perjuangan.
Ia mengalir, membasahi, melumasi setiap sudut penggerak semangat aktivitas keseharian.
Bukan darah yang mengikat, bukan suku yang menambat, tapi ia begitu erat.
Berat sekali meredam hati, membiarkan perbedaan di setiap hari.
Sudah kubangun istana megah di sanubari, khusus untuk teman sejati.
Bertahun kebersamaan, pahatan indah t’lah terukir di singgasana kalbu.
Entah akan ada lagi yang mengisi hati seperti ini.
Bukan berlebihan jika kunyatakan cinta.
Aku pun tiada mengerti, mengapa jalinan di antara kita demikian indah?
Ada rasa berat jika harus berpisah, ada rasa canggung jika harus merenggang.
Namun kisah ini sampai kapan pun ‘kan terpatri,
menghias sejarah diri yang akan menggaung sepanjang masa.
Visi itu telah menyatukan semangat kita, perbedaan itu telah mengeratkan jalinan cinta kita,
perselisihan itu telah memberi corak jalan hidup kita.
Kita telah bersatu, sampai kapan pun itu.
Maka jangan pernah kau hapus diriku, dari memori dan detak jantungmu.


Special for Genkers, 7 Juli 2010.
D307, 09.09 WIB

Tidak ada komentar: